Senin, 23 Mei 2016

Dream Of Kahyangan Art Resto

Ini tempat, selama sekitar 8 tahun ini menjadi lokasi andalan disaat kudu menjamu orang dengan makanan Indonesia, terutama jika yang dijamu adalah orang asing/ datang dari luar kota. Kenapa begitu? Well, kalian akan segera tahu. Nama tempatnya adalah Dream of Kahyangan Art Resto yang lokasinya di Puri Widya Kencana LL 05, Citraland, Surabaya:

Dream of Kahyangan Art Resto ini menggabungkan budaya Chinese dan Jawa dengan begitu apiknya, bahkan sejak pertama kali kita tiba di lokasi. Aku yang (merasa) akrab dengan budaya Chinese – Jawa aja menikmati keindahan resto ini, apalagi orang dari luar kota/ orang asing :). Tidak salah, jika akhirnya tempat ini dinobatkan sebagai resto dengan desain terbaik:
 kahyangan_mami (35) kahyangan_mami (36) kahyangan_mami (37)
Harijadi berasal dari keluarga pebisnis restoran Handayani. Sedangkan keluarga mertuanyanya adalah kolektor benda-benda antik. Berbekal 2 latar belakang itu, Harijadi menggagas konsep unik ‘Kahyangan’ versi beliau.
Ia memboyong sebuah kompleks keluarga Jawa-Tionghoa yang terdiri dari bangunan joglo dan limasan dari kota Rembang ke lokasi di Puri Widya Kencana, Citraland, Surabaya. Proses membongkar dan menyusun kembali bangunan antik tersebut masing-masing memakan waktu 3 bulan. Desain interior resto Kahyangan yang unik ini membuatnya masuk dalam jajaran resto-resto dengan desain terbaik versi Majalah Indonesia Design (taken from here).
Ada ruang makan outdoor, ada pula yang didalam ruangan ber-AC di bagian atas yang juga ditata indah. Atapnya yang tinggi disangga tiang-tiang kayu yang berhias kain-kain merah yang menjuntai membentuk drapery (jadi aku engga perlu menambahkan dekorasi ini itu):
DSC_5175
Sebuah meja diseberang pintu masuk, memajang aneka boneka potehi, beserta beberapa piala yang dimenangkan oleh resto ini, sebagai resto terbaik (yang lupa difoto, haha!).
Kalo mau mojok ditempat rada sepi, pergi deh ke pojok kiri belakang:
kahyangan_mami (49)
Ada sebuah tempat yang terpencil, pake acara melintasi kolam segala & bentuknya berupa tempat tidur bergaya Cina peranakan yang sudah disulap menjadi tempat makan yang nyaman. Bisa untuk maximal 4 orang :). Selama engga lagi hujan sih tempat itu cukup aman (tapi perhitungkan juga kemungkinan digigit nyamuk; mengingat tempat makannya diatas kolam gitu).
Dan ada sebuah panggung seni, di area outdoor:
kahyangan_mami (51) kahyangan_mami (50)
Oh ya, bicara soal sinden.. di resto ini tiap hari Jumat ada sinden yang manggung diiringi alat musik tradisional secara live dari ‘panggung’ kecil yang dibuat mirip seperti candi, lengkap dengan ‘arca’ Dewi Saraswati (yang kemungkinan besar adalah hasil pahatan Seloaji-nya Pak Ribut, deh.. hehe):
Saraswati is strongly associated with flowing water in her role as a goddess of knowledge. She is depicted as a beautiful woman to embody the concept of knowledge as supremely alluring. She possesses four arms, and is usually shown wearing a spotless white sari and seated on a white lotus or riding a white swan.
She is shown to hold the following in her hands:
  • A book, which is the sacred Vedas, representing the universal, divine, eternal, and true knowledge as well as her perfection of natural study and the scriptures.
  • A m?l? of crystals, representing the power of meditation and spirituality.
  • A pot of sacred water, representing creative and purification powers.
  • The veena, a musical instrument that represents her perfection of all arts and sciences. Saraswati is also associated with anur?ga, the love for and rhythm of music, which represents all emotions and feelings expressed in speech or music (taken from here).
Tapi lebih seru lagi di hari Sabtu dan Minggu, karena ada 4 pria yang keliling sambil membawa beberapa alat musik, menyanyikan lagu oldies (bahkan modern!). Request lagu? Siapa takut! Selama mereka kenal lagu & punya/ hafal teksnya, lagu pesanan pun akan dinyanyikan:
DSCF2543 copy DSCF2557 copy
Bingung mau request lagu apa? Haha coba request Kopi Dangdut deh, beneran enak cara mereka bawainnya haha! Iparnya si Iyem yang aseli negeri sakura sampe mantuk2 berirama, si Maximus malah angkat jempol berlenggok-lenggok, haha! Saranku sih setelahnya, kasih mereka tips lah (tapi jangan kebablasan seperti acaraku kemaren, haha *lirik Iwan*). Request lagu Country Road juga, deh. Dijamin ikutan nyanyi :D.
Makanannya? Indonesian food campur Chinese food:
kahyangan_mami (62)
Biasanya sih aku kalap, tapi kali terakhir aku ke Kahyangan sih emang kudu kalap karena acaranya adalah acara makan bersama dengan sekitar 35-an kawan terdekat. Maka, aku pun kemudian memesan ayam goreng dengan sambal pencit ini (aku lupa nama aslinya & engga sempat fotoin buku menunya, karena sibuk ngurusin tamu):
kahyangan_mami (22)
Tuh ayam benernya ya ayam goreng biasa aja, cuman dibagian atasnya sudah langsung diberi sambal pencit yang lumayan pedas kalo buat lidahku (ingat: aku ini emang kelewat sensi kalo urusan sambal, wkwk). Nah, kalo mau versi yang aman, pesan aja ayam goreng yang biasa:
DSC_5195kahyangan (6) kahyangan (7)
Ayam gorengnya dihadirkan pake kremesan dan sambal juga sih, namun terpisah. Biasanya, anak-anak doyan yang ada kremesannya kan? Dan bener aja, si ayam yang pake kremesan ini paling banyak dihabiskan oleh anak-anak, haha!
Yang ini kesukaanku, kepiting soka:
kahyangan_mami (23)
Kepiting yang bercangkang lunak ini, dibalur tepung dan kemudian digoreng hingga coklat keemasan, disajikan bersama dengan saus sambal ala Thailand gitu. Dimana gitu doang enak, mau dimakan ama nasi pun juga OK.
Dan ini adalah ie fu mie, yang biasanya emang wajib hadir di meja orang yang ulang tahun:
kahyangan_mami (24)
Biasanya aku menambahkan sedikit kecap asin dengan potongan cabe rawitnya itu, untuk bikin rasa ie fu mie menjadi lebih tajam dilidahku. Tapi dimakan gitu aja sih udah OK & cukup diminati. Ada juga sih, mie goreng (kalo ga salah namanya Mie Nyonyah Kembang Jepun) yang juga digemari:
kahyangan_mami (26)
Mie-nya pake ayam, telur, udang dan sayur. Rasanya cenderung manis (dibandingkan dengan Ie Fu Mie yang emang cenderung gurih).
Sate ayam, biasanya juga hadir di meja makan kita:
kahyangan_mami (25)
Satenya ditata cakep. Bagian atas dan bawahnya, berlumur saus kacang dan berteman dengan sambal, irisan bawang merah, juga potongan jeruk nipis. Cukup asik digado gitu doang, atau dimakan dengan nasi. Aku kurang perhatikan, apakah Kahyangan menjual lontong/ tidak..
Ini, ikan gurame goreng:
kahyangan_mami (27)
Dan benernya ada lagi gurame bakar dan gurame saus mangga, yang aku pesan. Yang paling laku, adalah yang saus mangga, karena sepertinya tuh menu rada langka yak (setahuku menu serupa cuman ada di Hary Hary/ Thai resto, bener ga sih?):
DSC_5202
Ada lagi sih, baby buncis yang ditumis pake bawang putih dan diberi kremesan, juga cacahan daging ayam:
kahyangan_mami (63)
Mau versi ikan asin? Ada:
kahyangan (4)
Baby buncisnya renyah, gurih karena bumbu dan berprotein berkat daging ayamnya wkwkwk :p.
Kalo yang berkuah-kuah, biasanya aku pesan sayur asam. Suer, aku ini aslinya bukan penggemar sayur asam, tapi yang ini sayur asamnya beneran enak! Kuahnya emang asam, tapi ada manisnya. Aku pun emang doyan ama jagung, wkwkwk.. Jadi bahagia aja sih, bisa krokot-krokot jagung. Dan isi sayur asamnya komplet, pake buah belinjo segala, selain ada kacang panjang dan kawan-kawan.
Dan nasinya bakal disajikan di bakul kaya gini:
kahyangan (2)
Beda lagi kalo yang dipesan nasi goreng:
kahyangan (11) kahyangan (10)
FYI, aku suka banget nasi gorengnya Kahyangan! Engga terlalu manis/ asin, enak gitulah. Disajikan hangat dengan orak arik telur, udang, potongan keekian.
Btw, aku terakhir ke Kahyangan untuk merayakan ulang tahun Mamiku. Well, makin tahun setiap detik bersama orang tua tuh sesuatu yang berharga kan.. Sama seperti orang tua kita dulu merayakan tahun-tahun pertama kehadiran kita. Apalagi sekarang satu persatu orang tua kawanku berpulang, maka adalah sebuah rejeki yang luar biasa banget kalo aku sampe sekarang masih bersama Mamiku yang menua dengan cantiknya. Kalau tahun lalu aku bikin surprise party sampe Mamiku lemas (haha!), tahun ini aku akting engga bikin kejutan apapun. Jadi, dari awal kita datang di Kahyangan sampe hampir selesai makan, semuanya berjalan biasa-biasa saja:

     
Sumber : http://laurentiadewi.com/32918

0 komentar:

Posting Komentar